Berita

Garengongko dan Pelajaran dari Togel Online

Garengongko, yang dulu terkenal sebagai preman dan pejudi di Desa Kedamaian, kini telah menikah dengan seorang wanita baik hati bernama Suminem. Kehidupan mereka terlihat damai di luar, tetapi di dalam rumah, suasana sering kali panas. Semua ini karena kebiasaan Garengongko yang sulit ia tinggalkan: bermain togel online.

Suminem, seorang wanita sabar, awalnya mencoba menasihati suaminya dengan lembut. Namun, Garengongko selalu punya alasan. “Hanya sekali ini saja, Nduk,” atau, “Kalau aku menang besar, kita bisa beli sawah baru.” Namun, janji-janji itu tak pernah ditepati.

Suatu malam, Suminem menemukan Garengongko duduk di ruang tamu dengan ponsel di tangan. Wajahnya serius, jari-jarinya sibuk mengetik angka-angka di aplikasi togel. Suminem, yang baru saja selesai mencuci piring, menatap suaminya dengan tajam.

“Mas, sampai kapan kamu begini? Apa uangmu nggak habis-habis buat itu?” suaranya terdengar penuh keprihatinan.

Garengongko mendengus. “Sudah, Nduk, ini urusanku. Kalau aku menang, nanti kamu juga senang.”

“Kamu bilang begitu terus, tapi apa yang kita dapat? Hutang di warung makin menumpuk, dan sawah yang kamu janjikan itu cuma mimpi!”

Malam itu, pertengkaran besar pun tak terhindarkan. Suminem menangis di kamar, sementara Garengongko duduk di teras, menatap layar ponselnya dengan perasaan campur aduk.

Hari berikutnya, saat Garengongko sibuk memikirkan angka-angka togel, seorang tetangga bernama Pak Tarmo datang ke rumahnya. Pak Tarmo adalah sosok bijak di desa, sering dimintai nasihat oleh warga.

“Aku dengar istrimu marah lagi semalam,” kata Pak Tarmo sambil menyeruput teh.

Garengongko menghela napas. “Ya, Pak. Dia nggak ngerti. Aku cuma ingin mencari rejeki lebih cepat.”

Pak Tarmo tersenyum tipis. “Garengongko, rejeki itu seperti menanam padi. Kalau kau sabar, hasilnya bisa untuk makan setahun. Tapi kalau kau buru-buru, yang kau dapat hanya rumput.”

Kata-kata itu menusuk hati Garengongko. Ia mulai merenungkan betapa selama ini ia hanya mengejar mimpi kosong tanpa usaha nyata.

Malam itu, Garengongko membuat keputusan besar. Ia menghapus aplikasi togel dari ponselnya dan berjanji pada Suminem untuk berhenti bermain. Meski tak mudah, ia mencoba menepati janjinya.

Sebagai gantinya, Garengongko mulai mencari cara untuk menambah penghasilan secara jujur. Ia mencoba menjual hasil panen dari kebun kecil mereka dan bekerja di bengkel yang dulu ia bangun.

Perlahan, keadaan ekonomi mereka membaik. Hutang di warung lunas, dan hubungan Garengongko dengan Suminem pun kembali hangat.

Suatu hari, saat mereka duduk bersama di teras, Suminem berkata dengan senyum lembut, “Mas, aku bangga kamu bisa berubah. Kita memang nggak kaya raya, tapi kita cukup dan bahagia.”

Garengongko tersenyum. “Nduk, ternyata kamu benar. Togel itu cuma mimpi kosong. Aku bersyukur masih punya kamu yang selalu ingatkan aku.”

Dari hari itu, nama Garengongko tak lagi dikenal sebagai pejudi, tetapi sebagai sosok pekerja keras yang belajar dari kesalahan. Di Desa Kedamaian, ia menjadi contoh bahwa siapa pun bisa berubah, asalkan punya kemauan dan dukungan dari orang-orang tercinta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button